Berdasarkan data terkini persediaan aluminium yang dirilis oleh London Metal Exchange (LME) dan Shanghai Futures Exchange (SHFE), persediaan aluminium global terus menunjukkan tren penurunan. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan perubahan besar dalam pola penawaran dan permintaanpasar aluminium, namun mungkin juga mempunyai dampak penting terhadap tren harga aluminium.
Menurut data LME, pada tanggal 23 Mei, persediaan aluminium LME mencapai titik tertinggi baru dalam dua tahun terakhir, namun kemudian membuka saluran penurunan. Berdasarkan data terbaru, persediaan aluminium LME telah turun menjadi 684.600 ton, mencapai titik terendah baru dalam hampir tujuh bulan. Perubahan ini menunjukkan bahwa pasokan aluminium mungkin berkurang, atau permintaan pasar terhadap aluminium meningkat, sehingga menyebabkan penurunan tingkat persediaan secara terus-menerus.
Di saat yang sama, data persediaan aluminium Shanghai yang dirilis pada periode sebelumnya juga menunjukkan tren serupa. Pada pekan tanggal 6 Desember, persediaan aluminium Shanghai terus sedikit menurun, dengan persediaan mingguan turun 1,5% menjadi 224376 ton, terendah baru dalam lima setengah bulan. Sebagai salah satu produsen dan konsumen aluminium terbesar di Tiongkok, perubahan persediaan aluminium Shanghai berdampak signifikan terhadap pasar aluminium global. Data ini semakin menegaskan pandangan bahwa pola penawaran dan permintaan di pasar aluminium sedang mengalami perubahan.
Penurunan persediaan aluminium biasanya berdampak positif pada harga aluminium. Di satu sisi, penurunan pasokan atau peningkatan permintaan dapat menyebabkan kenaikan harga aluminium. Di sisi lain, aluminium sebagai bahan baku industri yang penting, fluktuasi harganya memberikan dampak yang signifikan terhadap industri hilir seperti otomotif, konstruksi, dirgantara, dan lain-lain. Oleh karena itu, perubahan persediaan aluminium tidak hanya terkait dengan stabilitas pasar aluminium, tetapi juga perkembangan yang sehat di seluruh rantai industri.
Waktu posting: 11 Des-2024