Marubeni Corporation: Pasokan pasar aluminium Asia akan semakin ketat pada tahun 2025, dan premium aluminium Jepang akan terus tinggi

Baru-baru ini, raksasa perdagangan global Marubeni Corporation melakukan analisis mendalam terhadap situasi pasokan di Asiapasar aluminiumdan merilis perkiraan pasar terbarunya. Menurut perkiraan Marubeni Corporation, karena pengetatan pasokan aluminium di Asia, premi yang dibayarkan oleh pembeli aluminium Jepang akan tetap berada pada tingkat yang tinggi yaitu di atas $200 per ton pada tahun 2025.

Sebagai salah satu negara pengimpor aluminium terbesar di Asia, pengaruh Jepang dalam peningkatan kualitas aluminium tidak dapat diabaikan. Menurut data Marubeni Corporation, harga premium aluminium di Jepang telah meningkat menjadi $175 per ton pada kuartal ini, meningkat 1,7% dibandingkan kuartal sebelumnya. Tren peningkatan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap pasokan aluminium dan juga menunjukkan kuatnya permintaan aluminium di Jepang.

Aluminium

Tidak hanya itu, beberapa pembeli Jepang telah mengambil tindakan terlebih dahulu dan setuju untuk membayar premi hingga $228 per ton untuk aluminium yang tiba dari bulan Januari hingga Maret. Langkah ini semakin memperburuk ekspektasi pasar akan terbatasnya pasokan aluminium dan mendorong pembeli lain untuk mempertimbangkan tren aluminium premium di masa depan.

Marubeni Corporation memperkirakan premi aluminium dari Januari hingga Maret akan tetap berada di kisaran $220-255 per ton. Dan di sisa waktu tahun 2025, tingkat premium aluminium diperkirakan berada di antara $200-300 per ton. Prediksi ini tidak diragukan lagi memberikan informasi referensi penting bagi para pelaku pasar, membantu mereka lebih memahami trenpasar aluminiumdan merumuskan rencana pengadaan di masa depan.

Selain aluminium premium, Marubeni Corporation juga melakukan prediksi terhadap tren harga aluminium. Perusahaan memperkirakan harga rata-rata aluminium akan mencapai $2700 per ton pada tahun 2025 dan naik ke level tertinggi $3000 pada akhir tahun. Alasan utama di balik prediksi ini adalah pasokan pasar diperkirakan akan terus mengetat sehingga tidak mampu memenuhi permintaan aluminium yang terus meningkat.


Waktu posting: 19 Des-2024